Implementasi AES untuk IOT – Pertama munculnya istilah Internet of Things di era ini secara umum memiliki peran positif bagi manusia dalam berbagai aspek seperti kesehatan, industri, perkotaan bahkan pertanian. Namun, ada masalah yang menjadi ancaman serius di lingkungan IoT, yaitu keamanan data. Keamanan data merupakan sesuatu yang diperlukan dalam menyimpan atau mengirimkan informasi penting. Berbahaya jika data tersebut jatuh dan diambil oleh pihak yang akan digunakan secara tidak bertanggung jawab yang nantinya dapat mengambil dan bahkan mengubah data yang sebenarnya. Oleh karena itu, penggunaan kriptografi AES sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut. AES (Advanced Encryption Standard) adalah algoritma enkripsi kunci simetris yang memiliki proses keamanan data lebih cepat daripada algoritma asimetris.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan algoritma AES pada perangkat IoT sebagai upaya pengamanan data. Data berupa nilai suhu dan kelembaban dienkripsi dengan algoritma AES sebelum dikirim ke database server dengan wifi. Di web server, data terenkripsi dikembalikan dalam bentuk data asli sebelum masuk ke database. Hasil dari pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan optimal. Penggunaan algoritma AES dinyatakan berhasil memenuhi tujuan yaitu untuk keamanan dan kerahasiaan data.
Advanced Encryption Standard (AES) adalah salah satu algoritma pada kriptografi simetris berfungsi sebagai pengaman pada banyak jenis data. Algoritma ini berupa blok bersifat chipertext simetris yang mempunyai fungsi dapat melakukan enkripsi serta kegiatan dekripsi di informasi pada data. Enkripsi dapat merubah sebuah data yang dimana tidak bisa dibaca yang biasa disebut ciphertext. Lawan katanya adalah dekripsi yang berguna merubah data ciphertext menjadi bentuk awal data yang dikenal sebagai plaintext. Algoritma AES menggunakan blok 128, 192, serta 256 bits guna melakukan proses enkripsi serta dekripsi data di blok 128 bits.
Selanjutnya, pada implementasi AES untuk IoT ini dibutuhkan beberapa komponen diantaranya yaitu sensor DHT11, Projectboard, dan mikrokontroler NodeMCU V3. Sensor DHT11 dan mikrokontroller NodeMCU dihubungkan ke projectboard. Pin kaki positif pada sensor DHT11 dihubungkan dengan kaki 3V pada mickrokontroller NodeMCU V3. Pin kaki negatif pada sensor suhu DHT11 dihubungkan dengan pin GND pada NodeMCU V3. Dan Pin data pada DHT11dihubungkan dengan pin D6 pada NodeMCU. Kemudian kode program di dalam mikrokontroler diunggah dengan menghubungkan perangkat NodeMCU dengan laptop.
Terakhir, Hasil pengujian fungsionalitas dan keamanan tersebut dapat disimpulkan bahwa algoritma AES bisa digunakan sebagai keamanan data pada proses transfer data ke server basis data menggunakan NodeMCU. Hasil pengujian kinerja tersebut dapat disimpulkan bahwa algoritma AES selaku kriptografi pada perangkat NodeMCU bersifat valid dan benar. Proses enkripsi data pada perangkat mikrokontroler NodeMCU disinyalir membutuhkan waktu 0,005542 detik, sedangkan memori yang dibutuhkan sebesar 0,8% bagian total memori perangkat. Nilai data pada plain text berbanding lurus dengan nilai waktu dan memori yang dibutuhkan oleh perangkat NodeMCU saat proses enkripsi data.- Asyabab